Tuesday, August 01, 2006

Dunia Seperti Cermin

Zen pernah berkata bahwa ," Dunia ini ibarat cermin, kalau kita tersenyum, maka cermin akan tersenyum pula". Perumpamaan filusuf Budha ini sangat tepat sekali kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bergaul.
Terkadang kita mengharapkan untuk dihormati oleh orang lain, disisi lain perilaku kita mengundang orang untuk tidak menghormati kita. Kita ingin mendapatkan perhatian lebih, disisi lain kita tidak memperhatikan orang lain. Kita ingin disayangi, dilain pihak kita tidak welas asih kepada orang. Coba lah tersenyum ketika bertemu orang, bisa dipastikan kita mendapatkan balasan yang sama.
Banyak sekali orang orang yang suka memberikan ...sebagian hartanya (murah hati) kepada orang lain mendapatkan lagi (bahkan lebih) apa yang telah dia berikan. Aksi = reaksi kata Newton. Didalam percakapan terkadang kita tergoda untuk berbicara lebih banyak dibanding lawan bicara kita. Sebenarnya lawan bicara kita menginginkan hal demikian juga. Berdasarkan rumusan diatas, alangkan baiknya kita memberikan sedikit perhatian (mendengarkan) apa yang dibicarakan lawan bicara kita. Dan hasilnya dapat dipastikan setelah dia selesai pasti kita akan diperlakukan yang sama. Sehingga terjadilah komunikasi yang saling memahami. Indahnya hidup ini jika semua orang berpikir seperti itu. Ya memang hidup ibarat cermin. Tetapi jangan "Buruk rupa cermin dibelah". .

No comments: