Monday, August 28, 2006

KITA ADALAH APA YANG KITA BACA DAN TEMANI


Kamu adalah sama seperti kamu pada 5 tahun yang akan datang kecuali karena 2 hal yaitu buku yang kamu baca dan orang-orang disekeliling kamu. Berteman dengan penjual minyak wangi maka kita akan ikut wangi. Bergaul dengan penjual sapi, kita akan bau sapi. Begitu juga berteman dengan orang yang optimis, pasti kita ketularan optimis.

Diri kita seperti...

teko air. Benda itu akan mengeluarkan apa saja yang dimasukkan kedalamnya. Kalau yang dimasukkan kopi, maka kopilah yang akan keluar, kalau yang dimasukkan angin ya tentu angin yang akan keluar. Buku merupakan makanan otak yang paling bergizi. Orang yang memasukkan kedalam otaknya berbagai macam kebijaksanaan maka jangan heran kalau yang terjadi adalah empati. Orang yang memasukkan kedalam otaknya kecurigaan maka yang keluar adalah kebencian. Bacaan yang kita baca akan membentuk rangkaian informasi yang akan keluar jika ada rangsangan dari luar yang mempunyai gelombang yang sama dengannya.

Selain buku teman turut berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Orang bijak pernah berkata untuk menilai secara cepat siapa seseorang lihatlah siapa temannya. Berteman dengan orang yang penuh semangat, akan melipatkan semangat yang sudah kita miliki. Berteman dengan pecundang, silahkan menuai kegagalan. Berbahagialah orang yang selalu dikelilingi orang-orang yang senantiasa belajar melalui kampus kehidupan.

Tuesday, August 01, 2006

Dunia Seperti Cermin

Zen pernah berkata bahwa ," Dunia ini ibarat cermin, kalau kita tersenyum, maka cermin akan tersenyum pula". Perumpamaan filusuf Budha ini sangat tepat sekali kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bergaul.
Terkadang kita mengharapkan untuk dihormati oleh orang lain, disisi lain perilaku kita mengundang orang untuk tidak menghormati kita. Kita ingin mendapatkan perhatian lebih, disisi lain kita tidak memperhatikan orang lain. Kita ingin disayangi, dilain pihak kita tidak welas asih kepada orang. Coba lah tersenyum ketika bertemu orang, bisa dipastikan kita mendapatkan balasan yang sama.
Banyak sekali orang orang yang suka memberikan ...sebagian hartanya (murah hati) kepada orang lain mendapatkan lagi (bahkan lebih) apa yang telah dia berikan. Aksi = reaksi kata Newton. Didalam percakapan terkadang kita tergoda untuk berbicara lebih banyak dibanding lawan bicara kita. Sebenarnya lawan bicara kita menginginkan hal demikian juga. Berdasarkan rumusan diatas, alangkan baiknya kita memberikan sedikit perhatian (mendengarkan) apa yang dibicarakan lawan bicara kita. Dan hasilnya dapat dipastikan setelah dia selesai pasti kita akan diperlakukan yang sama. Sehingga terjadilah komunikasi yang saling memahami. Indahnya hidup ini jika semua orang berpikir seperti itu. Ya memang hidup ibarat cermin. Tetapi jangan "Buruk rupa cermin dibelah". .